3 Pebisnis Sukses Membuka Restoran Indo Di Luar Negeri

3 Pebisnis Sukses Membuka Restoran Indo Di Luar Negeri – Indonesia bukan hanya dikenali sebagai negara yang kaya keelokan panoramanya saja tapi juga kekayaan kulineran yang dicintai oleh selera pasar internasional. Karena itu, 3 pelaku bisnis kulineran asli Indonesia berani buka restaurant nusantara di luar negeri. Ingin tahu siapa pun mereka? Berikut 3 pelaku bisnis kulineran yang berhasil sukses buka restoran luar negeri :

1. Es Teller 77

Fresh dan legitnya rasa es teler tidak bisa ditampik. Di Es Teller 77, desert ini menjadi menu unggulan semenjak dibangun oleh Sukyatno Nugroho di tahun 1982. Awalannya, mereka cuma buka restaurant franchise ini di Solo, Jawa tengah. Namun sekarang ini restaurant Indonesia legendaris itu sudah mempunyai lebih dari 180 cabang di semua Nusantara.

Melihat ke sejarahnya, usaha ini diawali saat Sukyatno jual es teler dari resep mertuanya, Murniati Widjaja. Modal awalan yang dikeluarkan saat itu sejumlah Rp1 juta. Langkah berjualannya beralih-pindah di tepi jalan sampai pada akhirnya usaha itu diperkembangkan menjadi waralaba semenjak tahun 1987. Mulai sejak itu nama Es Teler 77 terpajang di beberapa kota sampai ke luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Tiongkok, dan Australia.

2. Ayam Bakar Mas Mono

Agus Pramono, pemilik restaurant Indonesia ini awalannya berdagang ayam bakar di kaki lima awal tahun 2001. Restaurant dengan menu unggulan ayam bakar ini dirintis dalam suatu lapak di Kampus Sahid Jakarta. Sekarang ini, Ayam Bakar Mas Mono sudah banyak memiliki cabang di sejumlah kota di Indonesia. Di luar negeri, restaurant ini berdiri di Shah Alam, tidak jauh dari Kuala Lumpur, Malaysia.

Baca Juga : Restoran Mewah Di Kota New York yang Wajib Dicoba

3. Den Haag

Maria Utomo dan Johan Wakkary membuat warung makan yang jual menu kulineran nusantara seperti gado-gado, karedok, lontong cap gomeh, bebotok ayam, labu siem, sambal goreng, sampai ketoprak. Karena Indonesia dulu negara jajahan Belanda karena itu beberapa orang asli negara kincir angin itu mengenali beragam menu ciri khas Indonesia.

4. Dpenyetz

Memperoleh ide keberhasilan dari KFC yang dapat mengusung menu masakan ayam sampai ada di beberapa negara, Edy Ongkowijaya juga membulatkan tekad buka usaha ayam geprek dengan merek D Geprekz yang pertama kalinya dibuka di Singapura pada tahun 2008 lalu. Tidak cuma dapat menjaga rasa ayam geprek yang dicintai orang asli Indonesia, sekarang ini sudah ada toko yang menyebar di Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei dan Myanmar.